Kurikulum 2013 (Karakteristik, Implementasi, Kelebihan dan Kekurangan)
Karakteristik kurikulum 2013
Dalam
Permendikbud No. 67 Tahun 2013 tentang kurikulum SD, karakteristik kurikulum
2013 yaitu: Mengembangkan keseimbangan
antara pengembangan sikap, spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas,
kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik. Sekolah merupakan bagian
dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta
didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan
masyarakat sebagai sumber belajar. Mengembangkan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di
sekolah dan masyarakat. Memberi waktu yang cukup
leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi dinyatakan dalam
bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar
mata pelajaran. Kompetensi inti kelas
menjadi unsur pengorganisasi (organizing
elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam
kompetensi inti. Kompetensi dasar
dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan
jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
Implementasi kurikulum 2013
Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Sekolah Dasar dilakukan melalui
pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I sampai Kelas
VI. Pembelajaran tematik terpadu
merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi
dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan kompetensi dasar
dari berbagai matapelajaran yaitu intra-disipliner, inter-disipliner,
multi-disipliner, dan trans-disipliner. Integrasi intra-disipliner dilakukan
dengan cara mengintegrasikan dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
menjadi satu kesatuan yang utuh di setiap matapelajaran. Integrasi inter-disipliner dilakukan dengan
menggabungkan kompetensi-kompetensi dasar beberapa matapelajaran agar terkait
satu dengan yang lainnya, sehingga dapat saling memperkuat, menghindari
terjadinya tumpang tindih, dan menjaga keselarasan pembelajaran. Integrasi
multi-disipliner dilakukan tanpa menggabungkan kompetensi dasar tiap matapelajaran
sehingga tiap matapelajaran masih memiliki kompetensi dasarnya sendiri. Integrasi trans-disipliner dilakukan dengan
mengaitkan berbagai matapelajaran yang ada dengan permasalahan-permasalahan
yang dijumpai di sekitarnya sehingga pembelajaran menjadi kontekstual. Proses pembelajaran yang dilakukan dengan aktivitas mengamati,
menanya, mengolah, menyajikan, menyimpulkan dan menciptakan. Proses pembelajan
ini merupakan proses dari pendekatan saintifik. Ridwan Abdullah Sani (2014:54)
mengungkapkan bahwa komponen pendekatan saintifik yaitu melakukan pengamatan
atau observasi, mengajukan pertanyaan, melakukan eksperimen untuk memperoleh
informasi, mengasosiasi atau menalar, dan membangun atau mengembangan jaringan
dan berkomunikasi. Sunarti (2014:3) mengungkapkan bahwa penilaian kurikulum 2013
lebih ditekankan pada penilaian autentik. Penilaian autentik adalah penilaian
yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai masukan, proses dan hasil
pembelajaran. Bila pada kurikulum KTSP penilaian lebih menekankan pada aspek
pengetahuan yang menjadikan tes sebagai cara penilaian yang dominan maka
kurikulum 2013 menekankan pada aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan secara
proporsional sesuai dengan kaakteristik peserta didik yang sistem penilaiannya
berdasarkan tes dan portofolio yang saling melengkapi.
Kelebihan dan kekurangan kurikulum 2013
Pengembangan
kurikulum dari KTSP ke kurikulum 2013 menekankan pada aspek yang tidak hanya
pengetahuan saja yang menjadi tolok ukur keberhasilan peserta didik namun juga aspek
sikap dan keterampilan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Implementasi dari kurikulum 2013 memiliki kelebihan serta kekurangan.
Kelebihan kurikulum 2013, yaitu:
Kurikulum 2013 dilakukan melalui
pembelajaran tematik terpadu membuat peserta didik mempelajari serta
memperoleh science secara komprehensif. Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan
saintifik memungkinkan peserta didik belajar secara kontekstual dan mampu berfikir secara ilmiah. Pendidikan karakter dijadikan hal
penting yang termuat dalam semua mata pelajaran menjadikan peserta didik tidak
hanya menguasai pengetahuan namun juga penerapannya serta cara pengambilan
keputusan menggunakan etika yang berlaku. Adanya buku guru dan buku siswa menjadi
pedoman tidak hanya bagi pendidik, peserta didik namun juga bagi orangtua.
Sedangkan kekurangan dari kurikulum 2013, yakni:
Pemerintah belum sepenuhnya memberikan
pemerataan penunjang kurikulum 2013 ke lembaga pendidikan atau sekolah baik
berupa buku guru dan buku siswa sampai pada fasilitas berupa LCD serta
proyektor. Sosialisasi gencar dilakukan ke lembaga
pendidikan namun tidak pada subjek pendidikan atau peserta didik, orantua serta
masyarakat. Kurikulum 2013 menuntut pendidik tidak
hanya aktif dan kreatif namun juga inovatif. Hal ini menjadi tugas besar pada
pemerintah khususnya subjeknya yaitu pendidik untuk meningkatkan kompetensi
yang dimilikinya.
K 13 sebenernya melelahkan, soalnya materi di buku pun ga lengkap
BalasHapusK13 kan tematik kak. Jadi materi bisa kita dapatkan secara kontekstual kak.
HapusSetiap kurikulum memliki kelebihan dan kekurangan harapnnya kekurangan di k13 bisa di perbaiki di kurikulum selanjutnya
BalasHapusIya kak. Tepat sekali. Harapannya kedepannya akan lebih baik lagi.
HapusK-13 itu sebenarnya bagus, tapi kalo ada full day jadi nya ga bagus. Nice gan
BalasHapusiya kak untuk fullday kurang efektif untuk pembelajaran.
Hapusartikel yang bermanfaat bagi saya sebagai tenaga pengajar di sekolah, terimakasih
BalasHapussama-sama kak.
HapusMirip dengan blog aku ni nichenya
BalasHapus