Sikap terhadap Teori Ki Hajar Dewantara (Teori, Kelebihan, Kekurangan, dan Harapan)
Sikap saya terhadap KHD tentang pendidikan yang sudah saya kaitkan dengan teori berisikan kelebihan kekurangan dan harapan kedepan.
Menurut Ki Hajar Dewantara
Mendidik dan mengajar adalah proses memanusiakan manusia
Mendidik dengan sistem among atau dengan kasih sayang agar peserta didik tidak terjajah tapi merdeka. Agar lulusan sekolah di Indonesia tidak hanya sebagai buruh tapi juga pencipta lapangan pekerjaan.
Tapi sayangnya, praktek di lapangan yang dalam hal ini sekolah. Kata memanusiakan manusia banyak disalahgunakan oleh peserta didik bahkan orangtua peserta didik.
Guru berupaya memanusiakan manusia. Tapi nyatanya?. Banyak kalangan yang bersembunyi dibalik kata itu. Seolah memanusiakan manusia menjadi mendewakan manusia. Hal ini terlihat di berbagai kasus pendidikan di Indonesia.
Salah satu contoh kasus yang sedang ditangani saat ini adalah kasus seorang guru yang menyuruh peserta didik untuk shalat malah berujung dilaporkan polisi bahkan dituntut dengan nominal yang tidak sedikit apalagi status sebagai guru honorer.
Teori-teori pendidikan yang bertujuan baik rupanya tidak akan berbuah baik tanpa adanya peran dari semua kalangan.
Sosialisasi tentang teori perlu dilakukan kepada seluruh yang berkepentingan.
Agar tahu ada batasan yang perlu untuk dipikirkan sebelum melakukan sebuah tindakan.
Saya pernah mengikuti seminar Munif Chatib. Dan hal-hal yang pernah saya takutkan pada saat itu tentang memanusiakan manusia kini terjadi.
Munif Chatib adalah praktisi pendidikan dan penulis buku-buku pendidikan populer. Buku pertamanya berjudul Sekolahnya Manusia rilis pada tahun 2009 dan dibedah bersama Bobbi De Porter, penulis buku Quantum Learning dan juga mentornya saat studi Distance Learning di Supercamp Oceanside.
0 Response to "Sikap terhadap Teori Ki Hajar Dewantara (Teori, Kelebihan, Kekurangan, dan Harapan)"
Posting Komentar
Silahkan berkomentar yang relevan ! Tanpa link ! Anti provokator SARA dan saru !